tag:blogger.com,1999:blog-5720759524545187432024-02-08T09:36:14.634+07:00hai tams!chase over rainbow, but still in a fogUnknownnoreply@blogger.comBlogger38125tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-39625205119631862512014-09-29T09:06:00.000+07:002014-10-28T22:06:27.945+07:00Satu hariMalam mana yang panjang.<br />
Dibungkam gaduh hati yang berontak.<br />
Waktu menegeja dalam detik.<br />
Berakhir bulan atau tahun.<br />
Berakhir harap dan cemas.<br />
<br />
Pagi yang selalu datang.<br />
Lebih cepat dari mata yang terbuka.<br />
Menyisakan terik.<br />
Mengubah putih jadi hitam.<br />
Mengubah sejuk jadi jenuh.<br />
<br />
Petang datang bersenandung.<br />
Metafora hasil harapan.<br />
Yang mati ditelan matahari.<br />
Menuju malam yang panjang.<br />
Menuju malam yang pendek.<br />
<br />
Jika langkah menurun, tegakanlah harinya.<br />
Atau diamlah.<br />
Semacam protes keluh yang disisa.<br />
Dalam obrolan malam pendek.<br />
Dihanyut kantuk.<br />
<br />
<br />
Entah mimpi apa yang terjadi semalam.<br />
Percayalah pada yang baik.<br />
Karna resah dapat berkurang.<br />
Pada pagi yang datang, pada saat yang tepat.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-40557408610465912422014-09-11T19:48:00.002+07:002014-09-11T21:07:40.104+07:00Pengabul DoaPada burung kertas yang kulipat hingga beratus-ratus.<br />
Benarkah engkau dapat mengabulkan permintaan?<br />
<br />
Pada langit malam bertabur bintang, hingga salah satunya jatuh.<br />
Benarkah aku dapat meminta dan hal tersebut akan dikabulkan?<br />
<br />
Pada hujan di sore hari, hingga deras derunya mengantam telinga.<br />
Benarkah harapan yang diucap akan terkabul?<br />
<br />
Pada malam hening yang bertuan tusukan angin.<br />
Benarkah setiap bacaan-bacaan yang terlantun akan menjadi nyata?<br />
<br />
<br />
Jika benar itu adanya.<br />
Biarkan aku meminta.<br />
Untuk tidak sendiri, karna sendiri mematikan.<br />
<br />
Jika benar itu adanya.<br />
Biarkan aku memohon.<br />
Untuk selalu menjadi kuat, dalam kondisi apapun.<br />
<br />
Jika itu benar adanya.<br />
Biarkan aku melantunkan bunyi.<br />
Untuk kembali pada masa yang dirasa pantas.<br />
<br />
Jika benar itu adanya.<br />
Biarkan aku berdoa.<br />
Untuk tidak menyesali sgala yang terjadi.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
......... September, 2014 ...........<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-80762254731362766122014-04-18T00:25:00.001+07:002014-04-18T00:25:22.528+07:00Tet! Mengulang ulang kata<br />
Jejak-jejak yang ditingalkan keangan-kenangan masa lalu. Beribu-ribu mil telah terlewati namun bayang-bayang masih terus menghantui. Bukan tentang kesendirian aku rasa namun rasanya ini tentang kepercayaan bahwa engkau masih disini. Berfikir bahwa kita hanya terpisah pada ribuan cahaya malam kota, namun yang sesungguhnya terjadi engkau telah melayang-layang menuju surga menutup pintu untuk dapat kembali berada disini.<br />
<br />
Hantu-hantu penunggu kenangan masa lalu. Aku heran mengapa ia pandai menggoda manusia membuat semua khayalan terlihat nyata dan membuat yang nyata menjadi samar.<br />
<br />
Lagi, bukan soal kesendirian. Ini soal kamu kamu kamu dan kamu yang masi ada disini disini disini. Dan lihat sekarang aku kembali meneriakan namamu dan terpantul-pantul dalam fikiranku. Bukan sesak yang kudapat namun rasanya aku kembali jatuh cinta pada namamu.<br />
<br />
Jika pengulangan itu rasanya berarti mungkin aku akan terus mengulang dan mengulang sampai payah dan lelah. Jika pengulang menimbulkan sebuah sebab akibat yang besar mungkin aku akan mengulangnya sampai terkapar. Jika semua itu benar adanya maka aku akan mengulanya lagi dan lagi.Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-46495786510274624312014-02-23T22:57:00.001+07:002020-07-08T16:07:49.800+07:00Kutemukan Kamu, dalam Angin SoreAku kembali menemukanmu dalam angin sore, dalam sejuk yang berdesir.<br />
Mengikuti kemana angin berhembus.<br />
<br />
Awalnya aku hanya ingin mencari tenang riak ombak, namun sialnya aku malah tergulung semakin dalam.<br />
Aku menemukanmu dalam bentuk yang berbeda. Segala yang tidak masuk akal melebur menjadi satu sampai aku tidak dapat membedakannya lagi. se-ringan itu semua terjadi dan kemudian semudah itu pula aku membawa perasaan.<br />
<br />
Sampai aku bertemu tentang tanda tanya. Semua terbungkam tanpa ada suara bergetar menggema memantul di gendang telingaku. Aku kira, aku menemukan kamu didalam kamu yang berbeda. Ternyata tetap kamu yang sama. Apa kamu mungkin secepat itu ber-reinkarnasi? Kembali ingin mengetahui bertapa kedelainya aku yang kembali jatuh.<br />
<br />
Aku yang menemukanmu kembali dalam angin sore. Aku yang tak akan mengikuti kemana angin berhembus lagi, karena ia akan pergi terlalu cepat, karena ia akan tetap semu. Kelak ketika aku menemukan kamu atau dia lagi aku akan bergeming.<br />
<br />
Aku janji.<br />
<br />
Janji harus ditepati.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-89217472254698500172013-12-29T00:37:00.001+07:002013-12-29T00:37:43.273+07:00MenulisJadi untuk apa menulis?<br />
<br />
<br />
Setelah sekian lama gak nulis tiba-tiba mau nulis lagi, daaaaaaaan saat itu saya menemukan mengapa saya ingin menulis. jawabannya meringankan otak melegakan perasaan terus ngerasa seneng aja setelah nulis.<br />
<br />
Makanya kenapa selama ini gak pernah "memperdagangkan" apa yang saya tulis bukan apa-apa tapi saya merasa tulisan saya tidak menarik untuk diperdagangkan karna alasan saya menulis memang hanya untuk diri sendiri.<br />
<br />
dan alasan lain adalah..... yagitu deh anaknya mageran dan gak bisa fokus lama-lama sama sesuatu makanya susah kalo mau komitmen bisa nulis sering-sering X)))Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-37178475203939157072013-12-28T23:56:00.001+07:002013-12-28T23:56:40.604+07:00Penebak langit abu-abu<br />
Hai sang penebak langit abu-abu.<br />
Disini aku mengintipmu di ujung awan yang mengembang.<br />
Betapa senang ketika kau melihat langit yang seperti ini.<br />
<br />
Hai sang penebak lagit abu-abu.<br />
Aku mengirimkan pesan melalui deret-deret air yang jatuh.<br />
Betapa senang melihat bibirmu merekah.<br />
<br />
Hai sang penebak langit abu-abu.<br />
Disini aku mengintipmu, disudut awan yang berbeda.<br />
Ternyata dugaanku salah.<br />
Bukan langit yang berwana abu-abu yang kau rindu.<br />
Melainkan...<br />
<br />
<br />
Kenangan manis dipojok kepalamu yang selalu tersimpan.<br />
-----Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-83907285301364703232013-10-22T20:29:00.001+07:002013-10-22T20:29:42.601+07:00Kembang KertasKembang kertas di sudut pencakar pikir.<br />
Tergantung bertahun-tahun tanpa mengerti detik-detik bergulir.<br />
Tak pandai bersenang.<br />
<br />
Kembang kertas yang tidak ada wanginya, hingga serangga enggan mendekatinya.<br />
Kembang kertas yang terlalu lekat serbuk sarinya, hingga angin enggan meniupkannya.<br />
<br />
Hingga akhirnya bertahun terkubur.<br />
<br />
<br />
<br />
Kembang kertas yang merana, hilang tanpa sempat diketahui.<br />
Hanya sudut pencakar yang tau, tapi sayang dia tak mau menahu.<br />
<br />
<br />
<br />
Di sudut pencakar pikir.<br />
Berkelana selayaknya musafir, tapi aku bukan si kembang kertas.<br />
Aku yang menemukan simpul-simpul keterkaitan cerita.<br />
<br />
<br />
Menjadikannya sebuah frasa.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-66167845039387248542013-08-18T22:12:00.001+07:002013-08-18T22:12:55.275+07:00ObjekAku rindu, rindu meracau berkicau tentang hidup.<br />
Hidup atau cinta? Haha aku kira lebih banyak tentang cinta.<br />
Tapi sepertinya ada yang hilang.<br />
<br />
Di pelupuk mata tak kurasa lagi embun dingin mengalir.<br />
Di bagian tulang rusuk tak kutemui lagi getar mematikan.<br />
<br />
Rasanya objek yang aku maksud menghilang.<br />
<br />
Begini rasanya.<br />
Ketika indra tidak mampu merasakan apapun.<br />
<br />
Hidup adalah tentang prespektif.<br />
Pengalihan objek rasanya solusi paling tepat.<br />
Setidaknya untuk bertahan hidup.<br />
<br />
Dentum-dentum kembali berdetak sajak masih tertahan.<br />
Tenggorokan belum mampu mengetarkan pita suara.<br />
Pesan yang masih tersangkut.<br />
<br />
Hingga objek yang kuyakini benar.<br />
Semua pesan akan terkuak.<br />
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-88170850191084217682013-08-08T00:20:00.001+07:002013-08-08T00:20:05.125+07:00Ied mubarok.Lantunan puja-puji kepada Yang Maha Kuasa terdengar di seluruh penjuru negeri.<br />
Hari kemenangan katanya, buat saya Malam ini malam syahdu berpisah dengan bulan yang selalu dipuja.<br />
Selalu terenyuh bukan lagi di mata tapi di kalbu.<br />
Begitu saya selalu merindukan momen seperti ini yang selalu membuat saya bergetar.<br />
<br />
Malam ini terasa sedikit berbeda setelah berpulannya mbak putri.<br />
Selalu menyenangkan tapi momen menyenangkan ini masih terbalut duka.<br />
Sudah ikhlas namun setiap mengingatnya kembali bersedih.<br />
Tak ada yang abadi, seperti pada postingan setahun sebelumnya "sampai kapan keutuhan absolut ini terjaga?" Dan telah terjawab hanya sampai lebaran tahun lalu.<br />
<br />
Happy ied mubarok! <br />
May Allah always bless us.<br />
Forgive for all my mistake, lets makes a new one.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-68228356342789072672013-08-02T03:55:00.001+07:002013-08-02T03:55:51.013+07:00Satu di delapan yang keduapuluh.<br />
<br />
<br />
Selamat berkepala dua, selamat menjadi tua!<br />
Selamat semakin galau untuk semua urusan.<br />
Selamat semakin matang menuju busuk.<br />
<br />
<br />
Semoga tetap dikelilingi orang-orang yang tercinta. (Semoga ditambah) (ini tjurhat) (biarin blog sendiri)<br />
Semoga orang orang yang disekeliling saya tetap seperti ini bahagia, diberi kesehatan, dipermudah semua urusannya, dilindungi dalam rahmatNya.<br />
<br />
<br />
Karna apalah arti saya yang bahagia di sekeliling orang yang tidak bahagia?<br />
Lebih baik beraedih di sekeliling orang yang berbahagia, karena mereka bisa membuat kamu ikut berbahagia juga. :))Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-75647749897038658332013-07-26T23:23:00.001+07:002013-07-26T23:23:45.102+07:00Selamat Berpesta Pecandu Kata.Kata adalah bagian terajaib yang diciptakan Tuhan untuk umatnya.<br />
Puisi adalah rangkaian kata yang tercipta begitu keren.<br />
Saya mencintai kata karena dengan kata saya bisa mengungkapkan kisah cinta saya.<br />
<br />
<br />
Selamat hari puisi! <br />
Belum terlambat untuk berpesta, mari sulangkan kata demi kata sehingga membentuk alunan puisi bersajak indah.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-52521000194371249002013-05-04T01:04:00.001+07:002013-05-04T01:04:49.211+07:00Karna sesuatu yang kita mau gak selalu harus kita miliki. Ketika berada pada kondisi yang sangat nyaman namun terlalu banyak pertimbangan yang dipikirkan. Dua kali cukup membuat saya terenyuh. Terima kasih.<br />
<br />
"Apalagi sih, semuanya udah jelas ada didepan mata semua bisa aku handle percaya!"<br />
<br />
Seharusnya luruh, tapi saya lagi lagi dan lagi mencoba memungkirinya. Akhirnya pertangkaran yang terjadi. Tidak pantas menerimanya hanya itu yang terlintas di pikiran saya kala itu.<br />
<br />
Agil bilang "udahlah tam, jangan dianggap serius lah, namanya juga nenek lampir"<br />
<br />
Tapi saat itu saya merasa tersadarkan.<br />
Hahahaha. Kampret.<br />
<br />
Ketika itu saya berjanji untuk berbahagia mulai saat itu. Tapi toh kenyataannya tidak bisa. Keluar semua cadangan airmata saya ketika terakhir kita bertemu. Terpuruk? Hahahahaha. Bukan saya gila. Tapi dua hari membuat saya kembali mengulang kalimat yang pernah diucapkan nenek lampir saat itu. efeknya? membuat saya bertahan untuk tetap menjadi waras. <br />
<br />
Tidak semua yang kita mau yang terbaik untuk kita.<br />
Dan lihatlah betapa kerennya dia yang ada di samping kamu sekarang.<br />
Yang akan menemani sampai selamalamalamalamalamalamanya.<br />
<br />
"Kemarau panjang tanpa cadangan air, tidak akan membuat basah semua ini"<br />
"Semoga begitu, doanya yah Tam"<br />
<br />
<br />
Karena menjadi laki-laki yang baik hatinya, selamat atas semua pencapaian ini.<br />
Berbahagialah. Saya yakin semua akan lancar.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-29307743823322049022013-04-07T22:23:00.001+07:002013-04-07T22:23:28.699+07:00Kemarin - waktu yang terlewatKarena kemarin hanya akan menjadi waktu yang terlewat. Hidup hanya tentang kemungkinan, berputar mengitari kemungkinan berhenti ketika tersadar semua menjadi kenyataan. Merangkainya menjadi sebuah puzzel hidup. Tapi semua hanya tentang kemarin. Kemarin yang begitu mudah terlewat hingga tidak pernah lagi terbersit menjadikannya nyata. <br />
<br />
Terima kasih.<br />
Tapi kemarin hanya kemarin.<br />
Selesai.<br />
Tidak ada apa-apa lagi.<br />
Saya telah sembuh.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-69165138505943131112013-04-01T23:51:00.001+07:002013-04-01T23:51:11.326+07:00Dialogue.Hati yang tak mau dewasa, tidak mau mengerti tentang masa lalu.<br />
Waktu yang terlewati ternyata belum mampu membuatnya dewasa.<br />
Celaka!<br />
Terlalu sulit untuk menatap kedua bola mata.<br />
Mengukir senyum dan bersikap sewajarnya.<br />
<br />
<br />
Masih cinta?<br />
<br />
<br />
Ha ha ha.<br />
Terurai panjang sampai marauke.<br />
<br />
<br />
Cemburu?<br />
<br />
<br />
Apa masih bisa disebut cemburu ketika tidak ada pengikat?<br />
Saya bahagia sungguh.<br />
<br />
<br />
Bahagia?<br />
<br />
<br />
Setidaknya ada yang menggantikan posisi saya.<br />
<br />
<br />
tidak bisa diganti!<br />
Tetap disini.<br />
<br />
<br />
Mungkin terlalu dini untuk mengenal.<br />
Akhiri saja.<br />
<br />
<br />
Sepertinya kesabaran harus melebihi jagat raya.<br />
<br />
<br />
Mungkin, karna waktu belum bisa didefinisikan.<br />
Lelah? Pergi saja.<br />
Seperti yang biasa dilakukan.<br />
<br />
<br />
Pergi untuk meninggalkan kebahagiaan.<br />
Dan membawa kesedihan?<br />
<br />
<br />
Entahlah.<br />
<br />
<br />
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-13396071651790718392013-03-01T18:04:00.001+07:002013-03-01T18:04:13.795+07:00mencuci baju ketika musim penghujanYak! postingan ini terlahir setelah beberapa detik saya merenung ingin memutuskan akan mencuci baju atau tidak. selama perenungan saya itu tiba-tiba ingin sekali saya membagikan penenungan ini yang sangat (tidak) penting kepada pembaca post ini.<br />
<br />
Bagi orang-orang yang tinggal di Malang tidak akan heran dengan guyuran hujan yang hampir setiap hari turun, mulai awalnya hanya sore saja kemudian suatu hari tengah malam dan kemudian menjadi random. Jadi mikir kayaknya yang cocok dikasih julukan Kota Hujan itu kayaknya Malang deh bukannya Bogor --"<br />
<br />
Eeeets, balik lagi masalah mencuci satu hal yang paling saya benci kalo udah nyuci terus tiba-tiba hujan adalah yang pertama karena tempat jemuran dikosan gak dikasih terop jadi kalo ujan otomatis baju yang dicuci basah lagi yang kedua baju basah kalo terpaksa harus diangkat nanti jadinya bau apek.<br />
<br />
Tapi setelah saya pikir-pikir lagi mencuci baju ketika musim hujan itu bisa menigkatkan beberapa kemampuan kita loh! Gak percaya? Percayaaa aja deh!<br />
<br />
Nih ya saya kasih tau beberapa kemampuan yang tidak disadari akan meningkat ketika mencuci di musim hujan:<br />
<br />
<strong>1)Kemampuan Olah Raga </strong><br />
kemampuan pada bidang olah raga akan terasah selain manfaat utama dari mencuci baju dapat melemaskan otot-otot jari tangan selain itu ketika baju yang sedang dijemur kemudian hujan turun otomatis kita akan segera berlari menuju tempat jemuran sekencang-kencangnya untuk menyelamatkan jemuran. Nah kan hal ini dapat melatih lari jarak pendek, lumayan tuh kalo ada olimpiade tingkat universitas skill kita udah keasah. Lumayan kalo menang buat kebutuhan membayar hutang. Ha ha ha.<br />
<br />
<strong>2)Menjadi lebih sehat</strong><br />
Karena kebiasaan lenyeh-lenyeh dikamar, tiduran, terus akhirnya ketiduran sampe gak sadar kalo diluar lagi ujan nah dengan seringnya mencuci di musim hujan akan meningkatkan gerak refleks kita yang berpengaruh pada syaraf-syaraf yang akan menyalurkannya ke otak, karena frekuensi pemakaiannya menjadi lebih intens jadi syaraf kita akan sehat dan (mungkin) terhindar dari penyakit stoke.<br />
<br />
<strong>3)Kemampuan Mengatur Strategi</strong><br />
Karena kebetulan jemurannya gak ada teropnya jadi pada saat kita menjemur kita harus mempertimbangkan dari mana arah angin berhembus apakah dari barat, timur, selatan, atau utara dan bagian dari tempat jemuran mana yang kira-kira dapat terlindungi oleh tembok penghalang. Sehingga baju tidak basah terkena air hujan.<br />
<br />
<strong> 4)Kemampuan Memprediksi Cuaca</strong><br />
Nah disini insting dibutuhkan, kira-kira kapan waktu yang tepat untuk mencuci. Ketika hati mengatakan hari ini hujan jangan sekali-kali nekat mencuci apalagi anda sudah melihat langit sudah mendung jangan mencuci karena sudah di pastikan bahwa proses pengeringan akan terjadi semakin lama. (halah) Ketika disetiap kita mencuci selalu turun hujanhanya ada dua kemungkinan pertama insting kita memang lemah atau yang kedua memang sial bawaan lahir.<br />
<br />
<strong> 5)Meningkatkan Kesabaran</strong><br />
Ini yang terakhir, sebenernya masih banyak kemampuan lainnya tapi males ngetiknya. Nah kesabaran kita diuji ketika baju yang sudah kita jemur telah kering namun lupa mengangkatnya kemudian hujan turun baju yang awalnya kering basah kuyup lagi dan ketika mau diangkat ternyata bau apek. Yak selamat! Disini kesabaran anda akan meningkat ke level yang lebih tinggi. Jadi sabar saja, jangan kemudian marah. Saya punya tips kalo udah kejadian begitu besok kalo masih ada sisa uang bulanan mending dibawa ke laundry aja! hahahaha.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Sekian, Semoga bermanfaat dan jangan pernah mengeluh mencuci di musim penghujan!!!Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-24124319340287672182013-02-18T23:11:00.001+07:002013-02-18T23:11:35.981+07:00Lara jiwaResah yang menggulung menikam jiwa kemudian pecah menjadi tangis. Semudah mengucapkan kalimat "Maaf, sudahlah jangan menangis lagi" semudah itu pula tangis semakin membesar menjadikannya pusaran angin yang memporak-porandakan hati. Lebur sudah tertelan pahit.<br />
<br />
Gambaran mata dengan senyum yang tulus adalah lukisan Tuhan paling indah, usah kau lara. Aku hanya aku. Terlalu sulit untuk mengikat aku dan kamu menjadi kita. Kisah ini takan semudah dongeng putri dari kerajaan khayal. Aku tidak di sini jiwaku mungkin memang tapi tidak ragaku. Kamu tau itu. <br />
<br />
Bukan hanya jiwaku yang kamu butuhkan, raga ini juga kau perlukan. Maaf, karena aku tak dapat memberikan keduanya untukmu, tak ada daya walau ku coba sepenuh hati. Usah kau lara. Bukan aku tidak ingin mengikat aku dan kamu menjadi kita tapi terlalu banyak sayang di sekitarmu terlalu jahat jika aku membatasi sayang yang seharusnya memilikimu. Mohon mengertilah.<br />
<br />
Sepenggal cerita ini sudah selesai tak semua cerita dapat berakhir bahagia. Berharaplah Tuhan berkenan menyambungnya lagi. Jika tidak cobalah terima sayang yang berada di sekitarmu. Tanpa aku. Buatlah cerita "kita" dengan aku sebagai kamu dan kamu sebagai orang yang dapat memberimu cinta. Usah kau lara.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-9184794964541637222013-02-16T00:04:00.000+07:002013-02-16T00:04:08.574+07:00Prasangkatidak ada apa-apa sebenarnya disekitar kita hanya sebuah prasangka yang menimbulkan gema yang kacau. Membuatnya seolah-olah nyata disini padahal hanya sebuah prasangka. Entah datang dari mana dari makhluk yang memang bekerja untuk selalu menggoda anak adam atau memang datang dari keresahan hati. Entalah. Jadi memang sebaiknya menjauhkan semua prasangka. Biarkan tangan Tuhan yang bergerak, biarkan jemari halusNya memutar waktu membunuh prasangka hingga datang semua kepastian bukan lagi prasangka.<br />
<br />
Tidak perlu lagi ada dugaan yang macam-macam.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-74652390004450304652013-02-11T22:24:00.002+07:002013-02-11T22:24:19.912+07:00Senandung malam
Jengah dengan semua kebisingan terlalu penat disini.
Sampai kosong rasanya lebih baik untuk memperbaiki apa yang rusak.
Biarkan berdua dengan cakrawala penghanyut rasa.
Bila belum terjawab jiwaku kan lepas dari tubuh ini.
Mencari sendiri, tanpa perlu raga yang terlalu kotor ini.
Meninggalkan sebuah nama yang tak terlalu hebat.
Hanya sebuah ukiran nama di sebuah kayu di atas gundukan tanah.
Hingga akhirnya pecah hujan mata.
Melelehkan jiwa.
Hujan kilatan mengagetkan jiwa melayang bertubrukan dan menghilang.
Damai sudah tak ada lagi prasangka.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-27988524902096038582013-01-24T00:25:00.000+07:002013-02-18T22:55:28.319+07:00sang pelukis senja penabur sendu Kota hujan di akhir januari yang masih basah, ditemani seorang pelukis senja dibatas matahari yang kian condong kearah barat kembali keperaduan.<br />
<br />
<br />
<br />
"Ya! akulah sang pelukis senja penabur sendu" teriaknya lantang<br />
<br />
"Hahahahahaha, mengapa katamu? Mengapa? Hahahahahaha" kembali ia tertawa membanjiri sudut jalan kota hujan.<br />
<br />
"Mungkin saya adalah satu-satunya pelukis yang hanya mengenal tiga warna. Hitam, abu-abu, dan putih" tawanya hilang raut kesedihan menggantikannya.<br />
<br />
"Hanya ada satu waktu yang selalu saya kenang. Senja" <br />
<br />
"Dan hanya ada tiga warna yang dapat saya lihat"<br />
<br />
"Terlalu naif jika saya melukis hal-hal indah di dunia ini, semua dimata saya selalu sendu"<br />
<br />
"Jiwa saya telah masuk kedalam lukisan ini, sendu yang terkumpul pada cairan tinta menghasilkan kanvas yang membentuk elegi masa lalu, dramatis bukan?"<br />
<br />
"Bahagia telah tercabut sejak warna tinta yang biasa saya pakai dicuri Sang Maha Penguasa, menyisakan tiga warna saja"<br />
<br />
"Selebihnya? Tidak ada. Nihil saya telah mencarinya kemana pun tapi tinta itu tetap menghilang."<br />
<br />
"Berfikir untuk mengakhiri pekerjaan yang terasa seperti pelacur kalau kata jean marais dalam anak semua bangsa yang ditulis oleh penulis kondang itu"<br />
<br />
"Pelacur melakukan pekerjaannya hanya untuk memuaskan keinginan seseorang namun sejatinya jiwa kita tidak ada di dalamnya. Hanya sebatas untuk menyambung hidup. Kurang lebih begitu katanya."<br />
<br />
"Namun aku menyadari, apalagi hal yang dapat aku lakukan selain melukis. Maka sejak tinta ribuan warna terenggut dariku aku mulai mencintainya lagi walau hanya dengan tiga warna, mengisi seluruh jiwaku untuk menghasilkan ini" urainya sambil menunjuk sebuah lukisan berlatar belakang sebuah jembatan dan matahari yang kembali pulang.<br />
<br />
"Bawalah ini! anggaplah sebagai upah mendengarkan lelaki tua ini bercerita" ia menyodorkan aebuah kanvas yang tergulung.<br />
<br />
"Ya ya ya saya sudah dapat membaca pikiranmu, sepertinya saya ini lebih cocok jadi pendongeng bukan menjadi pelukis tak berbakat seperti ini?" <br />
<br />
"Sudah pulang sana! hari akan merenggutmu jika tak lekas kau pulang"<br />
<br />
<br />
<br />
Lampu jalan mulai menyala, menandakan hari semakin gelap. Kulangkahkan kaki meninggalkan pelukis itu, kubuka gulungan kanvas yang ia serahkan kepadaku. Betapa terkejutnya aku, gambar yang ada di lukisan itu adalah aku yang sedang menangis ditepi jalan dua tahun lalu melihat kecelakan mobil yang merenggut nyawa kekasihku tepat ketika matahari mulai merubah rona langit menjadi jingga. Air mata sudah tak dapat terbendung, membanjiri tanpa perlu diperintahkan.<br />
<br />
<br />
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-58413510834470613792013-01-04T17:55:00.001+07:002013-01-04T17:55:24.232+07:00Sebuah perjalanan yang berlabuh entah kemana. <br/><br/><div class="separator"style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmEzsBouxxsxm5g7u9A-hcA8eyfdm2TAEllggy5joZTX-GPllEMY7EMdwrL-mYiuiJ34rYfUJ_gHIicHVpsvJ4CX93Es9qYV0uGnDwtfnx5loR1mPaTma36JKORIktTwQznSNmOJclyWD-/s640/blogger-image-499402730.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmEzsBouxxsxm5g7u9A-hcA8eyfdm2TAEllggy5joZTX-GPllEMY7EMdwrL-mYiuiJ34rYfUJ_gHIicHVpsvJ4CX93Es9qYV0uGnDwtfnx5loR1mPaTma36JKORIktTwQznSNmOJclyWD-/s640/blogger-image-499402730.jpg" /></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-46907535177998186252012-12-30T23:00:00.001+07:002013-01-07T17:12:28.069+07:00DesemberHujan bulan desember selalu saja menyisakan tetes air mata disetiap hujan yang membawa keberkahan, tetang kesedihan waktu akan menuntun kita meninggalkan jejak masa lalu. Hujan bulan desember selalu saja menyisakan rindu yang begitu mendalam terselip dalam setiap rangkaian kata yang bermuara kepada Tuhan, tetang semua rasa biarkan waktu berjalan kemudian mempersingkat jarak. Mungkin itulah mengapa jarak diciptakan agar kita mengetahui seberapa mahal harga sebuah rindu. <br />
<br />
Terlalu banyak hujan di bulan desember, hingga rindu yang tenggelam akhirnya menerbitkan sebuah kesedihan.<br />
<br />
Desember akan segera berakhir menutup tahun. Bulan ini sudah terlalu basah tidak usah ditambah dengan tetesan air mata.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-56234055356999207102012-12-09T17:03:00.001+07:002012-12-09T17:03:59.909+07:00TIGAHarus diberi kesan seperti apa semester tiga ini?<br />
Ya, Ya, saya tau belum sepenuhnya berakhir tapi setidaknya 70% terlah terlewati.<br />
<br />
Jadi Panitia Ospek Jurusan. jadi bagian kecil yang nggak punya peran banyak, tapi rasanya sibuk setengah mati. Rapat, Rabes, Simulasi, Upgrading, Stop motion, Design, Pagi Buta.<br />
Tapi kebersamaan mana yang mengalahkan semua itu? Nangis bareng ketawa bareng nyanyi bareng makan bareng tidur bareng :" Kebersamaan satu angkatan yang nggak bakal didapat dimanapun.<br />
Malam dingin, Tidur Sebentar, Tugas berantakan ditutup sesuatu yang berkesan. Terima Kasih buat semua teman-teman THP 11. I know youre rock guys!!! :") terutama buat orang-orang yang berperan besar untuk kesuksesan acara ini.<br />
<br />
<br />
Ada yang datang ada yang pergi. Semua memerlukan keseimbangan bila tidak seimbang salah satu harus mengalah agar tidak tercipta entropi yang semakin besar. Semoga yang seperti ini lebih baik. Semoga Rotasinya tetap terjaga.<br />
<br />
Mereka. Salut buat mereka yang ada disekitar saya yang mampu membuat semua menjadi lebih ringan menjadi lebih mudah. Walau terkadang candaan yang melebihi batas terlontar. Maaf. semoga tidak diambil hati, hanya bercanda walau saya tau itu berlebihan.<br />
<br />
<br />
Kangen. Separah-parahnya kangen adalah kangen di semester tiga. Takbiran pertama tanpa keluarga, sepi~ Benar-benar nggak bisa pulang ke jogja sekalipun. Puncaknya satu minggu yang lalu sampai kemarin. Nangis nggak karuan.<br />
<br />
<br />
Jenuh. Sejenuh-jenuhnya kuliah saya baru merasakan inilah tingkat klimaks kejenuhan saya. Dua praktikum dengan beban 3 SKS. Laporan menggila, Kertas A4--Bolpoin Biru menjadi makanan sehari-hari. Tangan kapalan, Begadang tiap malem, Ke-lab tiap hari praktikum-lah pengamatan-lah destruksi-lah preparasi-lah macem-macem sampe berasa kehidupan itu sepenuhnya di Labolatorium.<br />
Makasih loh buat kaka-kaka asisten yang kece yang berhasil membuat kita tertekan tapi senang, senang karena semuanya sekarang telah berakhir. ~("~)(~")~<br />
<br />
<br />
dan SELAMAT!!<br />
sebentar lagi menuju UAS dan UAP. selamat tinggal bolpoin biru dan kertas A4 selamat datang Kertas Folio dan Pulpen Hitam.<br />
Semangat buat UAS dua pekan kedepan, semoga lancar.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-34898962761471972432012-12-07T23:52:00.001+07:002012-12-07T23:52:09.870+07:00pulangLevel kegalauan mana lagi yang dapat mengalahkan rindu dibulan desember dengan tingginya curah hujan dinginnya tanah perantauan dan kejenuhan yang mengakar kuat? *diresapi dengan backsound ERK-Desember*<br />
<br />
Rumah, bawa saya kembali. Hanya untuk beberapa hari menghangatkan diri dalam pelukan orang tua. Tidak ada obat yang lebih mujarab mengatasi penyakit kronik ini. Masalah waktu, biaya, atau ke-tidak-tega-an mejadi sebuah hal yang begitu kompleks.<br />
<br />
Bunga Tidur? bukan sering lagi hitungannya. Setiap terlelap selalu datang. Selalu. Setiap saat.<br />
<br />
Marah. Kepada siapa?<br />
<br />
Menangis. Berapa banyak tisue yang telah dipakai mengeringkan sudut mata yang menggenang sebelum jatuh?<br />
<br />
Sampai hilang harapan, meninggalkan sesak mendalam.<br />
<br />
Ketika rindu terlalu jenuh yang ada hanya sebuah kerangka manusia hidup tanpa jiwa dan raga didalamnya. Karena semuanya telah terbunuh.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-57434702434698090062012-12-07T00:59:00.000+07:002012-12-07T00:59:12.267+07:00Mesin WaktuMesin Waktu.<br />
apa yang akan kau perbuat dengan mesin waktu, seandainya benar adanya.<br />
Kembali kemasa lalu atau menuju masa depan?<br />
Kembali mengulang kejadian membahagiakan dan menghilangkan duka<br />
atau menantang bahagia dan mencari kesedihan.<br />
<br />
Lebih baik.<br />
Kembali mengulang tentang apa yang seharusnya terekam.<br />
Kembali mencari jawaban akan sebuah pertannyaan, yang dapat dijawab masa lalu.<br />
Kembali menghadirkan ingatan yang terlupa.<br />
Mungkin untuk saat ini.<br />
<br />
Tentang masa depan?<br />
Biarkan tetap menjadi misteri.<br />
Hidup akan berwarna dengan kejutan-kejutan kecil yang bermakna.<br />
Menantang bahagia bisa dilakukan tanpa mesin waktu.<br />
Begitupula dengan pencarian kesedihan.<br />
<br />
Aku.<br />
Ingin kembali ke masa lalu.<br />
Membuka setiap kartu yang selama ini aku lewati.<br />
Menginggatnya baik-baik.<br />
Setidaknya untuk saat ini.<br />
<br />
Di sini.<br />
Aku masih terpaku, tetap tidak dapat menjawab pertanyaan masa lalu.<br />
Bodoh, betapa mudahnya melupakan semuanya.<br />
<br />
Mungkin bukan Mesin Waktu yang dibutuhkan.<br />
Tapi, obat penambah daya ingat.<br />
Atau memang saya butuh Mesin Waktu?<br />
Entahlah.<br />
<br />
<br />
Misteri oh Misteri.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-572075952454518743.post-8158300424500721562012-10-26T09:57:00.000+07:002012-10-26T09:57:53.427+07:00aku kacauTAKBIR -- menggema, terkurung sepi terbalut hampa, rindu yang memuncah.<br />
meretas kesedihan, bulir-bulir menetes tanpa bisa terbendung.<br />
kisah ini berjalan sampai esok tak terdengar kembali.<br />
<br />
SAYAP -- berikan saya dua, dibelakang punggung ini!<br />
<br />
RUMAH -- biarkan saya kembali, medetoksifikasi racun dalam tubuh.<br />
<br />
TANAH PERANTAUAN -- ternyata lebih kejam dari ibu tiri.<br />
kecambah kedewasaan tumbuh subur.<br />
<br />
PULANG -- meninggalkan jejak debu tanah perantauan.<br />
<br />
JANUARI -- aku menantimu, diujung desember.<br />
Unknownnoreply@blogger.com0